ETIKA berFACEBOOK

Jam di kost sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.. Perjalanan keluar kota sepanjang siang hari tadi, memang cukup melelahkan. Tapi besok kan masih libur, rasanya terlalu sayang jika dilewatkan hanya untuk tidur…

Trus ngapain ya? Sepertinya sisa kuota internet di modem masih ada, jadi mungkin lebih baik saya habiskan pagi ini dengan membuka dunia maya. Well, saya coba buka facebook dulu. Lets se. Rasanya sudah lama sekali saya tidak membukanya. Situs jejaring sosial yang pernah sangat saya candui dulu. Dan sekarang? Jujur sudah bosan 🙂

Saya mulai dengan membuka Beranda (punya saya versi Indonesia). Wah ternyata <!–more–> masih ada kehidupan ya disini, teman2 fesbuker saya masih pada eksis (walau sudah ga seheboh dulu). Lalu saya buka Permintaan Teman : wow 129 buah. Hanya 10%nya yang saya kenal. Dan hanya 2 orang yang mengirim pesan. Hmmm… saya pun secara spontan langsung membuka google dan mengetikkan kata kunci : “etika facebook”. Hasil searchingnya cukup banyak, sepertinya karena dalam beberapa waktu terakhir banyak ditemukan penyalahgunaan facebook. Isinya : Jangan umbar informasi pribadi, jangan gampang approve request teman, jangan curhat dll.

Topik ini mungkin bukan topik yang cukup update, tetapi setelah melihat facebook hari ini, saya rasa Facebook masih cukup dinikmati orang2 mungkin sampai beberapa waktu ke depan.. Dan menurut saya pribadi, ini beberapa etika dalam berfacebook yang masih sangat jarang diperhatikan orang.

  1. JIKA ADD TAMBAHKAN PESAN.Ibarat kita mau masuk rumah orang, masa iya kita langsung ngeloyor masuk. Sekalipun add teman lama, jangan asal main add aja.  Ya kalau inget, kalau enggak? Sebaiknya menambahkan pesan. “Hei, aku temen SDmu lo, masih inget? Gimana kabar?”. Atau “Wah kita ketemu juga ya di dunia maya, approve ya sob”.  Dan lebih lebih jika kita akan add orang yang belum kenal. Mutlak tambahkan pesan, sesingkat apapun. Itu tanda bahwa anda tidak asal add hanya untuk menambah jumlah List Friend Anda.
  2. TIDAK ADA KEHARUSAN APPROVE SEMUA REQUEST. Mengapa? (1)Bukannya sombong dan sok, tapi Facebook itu ibarat rumah kita bukan. Kita berhak memilih siapa saja yang bisa masuk rumah kita. (2)Menuh2in wall. Ngapain juga mau2nya wall kita dipenuhi dengan status orang2 yang sama sekali tidak kita kenal? Bisa sih disembunyiin, tapi la buat apa tadi diapprove… Untuk nambah Jumlah Teman? It’s a big No ! (3) Jika satu saat kita ditanya temen, wah lu ternyata temennya si X ya. X sapa ya? Oh itu cuman temen di FB, gw ga kenal. Kyah, jadi rugi dung si Mark menciptakan istilah “Connecting Friend”. Lagian ga bgt juga kalo FB isinya penuh dengan orang2 yang tidak kita kenal. Sepertinya hanya untuk banyak2an temen2 di FB .Seperti ababil saja :). With note, lain case kalo kita orang sales yang jualan di facebook.
  3. TULIS STATUS YANG WAJAR. Wajar disini tentunya sangat relative. Yah, anda pasti sudah bisa mengukur sendiri mana status yang wajar dan mana yang berlebihan. Anda memang bebas mengekspresikan apa yang anda rasakan, tapi pembaca status anda juga bebas mengekspresikan kata-kata anda. Jadi sebaiknya berhati-hati apalagi jika ada bos di dalam friendlist anda. Setahu saja (lupa baca dimana :)), banyak status yang tertulis atas nama keluhan, pamer dan rasa eksis saja.  Saya dulu kayaknya juga gitu.. ga nyadarr 🙂
  4. HATI HATI JIKA PASANG &TAG FOTO. Intinya apapun yang anda upload di facebook itu sudah menjadi milik umum. Sudah menjadi milik dunia maya. Sepanjang anda rasa foto itu oke oke saja, its not a problem. Bukankah memang facebook adalah tempat kita untuk berekspresi? :). Dan untuk tag foto, pastikan rekan anda tidak keberatan jika anda mentag fotonya. Atau jika dirasa tdkmemungkinkan, pastikan fotonya aman2 saja. Misalnya jangan sampai anda tag foto sekolah anda dulu ke teman anda yang skr sudah berjilbab. Bisa berabe.
  5. KELOMPOKKAN TEMAN ANDA. Optimalkan fasilitas kategori di facebook. Kelompokkan Teman misal Teman SD, SMP, SMU, Kuliah, Kerja, Main,  dll. Ohya, sehubungan dengan point no 2 diatas, kalo misal di friend request ada teman2 yang ragu dikenali. Ini kayaknya pernah kenal deh, atau pernah tau. Approve saja dan dimasukkan ke Kategori tertentu, buat saja Temporary misalnya. Jika dalam 1-2 minggu tidak ada kontak, mungkin bisa dipertimbangkan lagi, dibiarkan atau didel saja.

Oke, sepertinya adzan subuh mulai berkumandang. Saatnya sholat trus lanjut tidur. Save your facebook wisely !

 

3 respons untuk ‘ETIKA berFACEBOOK

Add yours

Tinggalkan Balasan ke manusiabelajar Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑